Senin, 20 April 2020

ABSTRAK
Bahasa Inggris sebagai bahasa universal memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari, namun kemampuan bahasa Inggris masyarakat Indonesia masih tergolong sangat rendah. Pembelajaran bahasa Inggris merupakan upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut dan haruslah dimulai sejak dini dengan metode yang menyenangkan. Oleh karena itu dibangunlah permainan “The Zoo” berbasis Kinect sebagai media pengenalan bahasa Inggris untuk anak yang menghadirkan pengalaman interaksi baru terhadap pemain . Permainan “The Zoo” dibangun dari WPF C# project dan menggunakan Kinect SDK versi 1.6. Tahapan perancangan terdiri dari menentukan tujuan dan memilih tema; melakukan riset tema terkait; merancang struktur I/O, struktur pemrograman, dan struktur permainan; pemrograman; pengujian; dan pengambilan umpan balik.

Minggu, 19 April 2020

KERANGKA PENELITIAN

KERANGKA PENELITIAN

LATAR BELAKANG
Merupakan uraian informasi sehubungan dengan timbulnya masalah penelitian

Informasi atau data mengenai timbulnya masalah penelitian tersebut perlu dicari untuk mengetahui kedudukan masalah dengan pasti

Latar belakang masalah:

  • Informasi mengenai seluk beluk masalah – alasan terjadinya masalah dan sumber masalah – dipelajari
  • Penelitian dapat dilangsungkan dengan lancar dan berarti (significant)


Pemilihan dan Penentuan Masalah 

Sudut tinjauan yang digunakan untuk pemilihan dan penentuan masalah :

  • Masalah itu sendiri, didasarkan pada
  • pentingnya masalah (significance of topic)
  • Jenis masalah (interesting topic)

Masalah yang dipilih adalah masalah penting dan menarik atau hasil penelitian merupakan sesuatu yang berguna bagi kemajuan ilmu pengetahuan

  • Diri Peneliti
  • Harus melihat kemampuannya, waktu, dana dan tenaga yang tersedia untuk melakukan penelitian

Dua faktor yang perlu dipertimbangkan:

  • Data yang dapat diperoleh (obtainable data)
  • Masalah yang dapat ditangani (manageable topic)
Masalah yang dipilih sesuai dengan kemampuan atau pemahaman peneliti dan data yang diperlukan dapat diperoleh peneliti dengan lancar


Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Tujuan Penelitian :
  • Merupakan arah pelaksanaan penelitian
  • Menguraikan apa yang akan dicapai
  • Disesuaikan dengan kebutuhan peneliti dan pihak lain yang berhubungan dengan penelitian tersebut.
Kegunaan Penelitian :

  • Manfaat dan sumbangan yang akan diberikan sehubungan dengan penelitian tersebut
  • Menjadi dasar informasi untuk mengajukan saran dan rekomendasi kepada pihak lain yang ingin mengadakan penelitian lanjutan
Metodologi Penelitian
  • Mencakup prosedur dan alat yang digunakan penelitian
  • Uraian tahapan pelaksanaan penelitian
  • Alat yang digunakan merupakan alat untuk pengumpulan data
  • Pemilihan metodologi penelitian dilakukan berdasar:
  • Teknik penentuan sampel (teknik Sampling)
  • Teknik pengumpulan data yang digunakan
Langkah-Langkah Penelitian : 
  1. Penentuan atau pemilihan masalah
  2. Latar Belakang Masalah
  3. Perumusan atau Identifikasi Masalah
  4. Telaah Kepustakaan/Tinjauan Pustaka
  5. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
  6. Perumusan Hipotesis 
  7. Metodologi Penelitian
  8. Penyusunan Administrasi Penelitian
  9. Pengumpulan Data
  10. Pengolahan Data
  11. Analisis Data
  12. Penafsiran (interpretasi) hasil analisis
  13. Penyusunan Laporan
Tahap-Tahap Penelitian 

Tahap Penelitian :
  • Tahap Perencanaan (Persiapan)
  • Tahap Pelaksanaan
  • Tahap Penulisan Laporan Penelitian
Tahap Penelitian :
  1. Penentuan atau pemilihan masalah
  2. Latar belakang masalah
  3. Perumusan atau identifikasi masalah
  4. Tujuan dan kegunaan penelitian
  5. Telaah kepustakaan
  6. Perumusan hipotesis serta metoda penelitian
  7. Penyusunan administrasi penelitian
Sikap Mentall yang harus dimilkiki :
  1. aktif mencari data
  2. kritis dalam menimbang dan membandingkan data dengan masalah
  3. skeptis karena masih ada hal yang diragukan
Rancangan Penelitian : 
  1. Kegiatan yang akan dilakukan
  2. susunan yang sistematis dan logis
  3. membatasi hal yang tidak diperlukan
  4. memperkirakan hasil yang akan dicapai
Tahap pelaksanaan : 
  1. pengumpulan data
  2. pengolahan data
  3. analisis data
  4. penafsiran hasil analisis
Tahap penulisan laporan, harus memperhatikan :
  1. pembaca
  2. bentuk
  3. isi

POPULASI DAN SAMPEL (SAMPLE)

POPULASI DAN SAMPEL (SAMPLE)

Salah satu tujuan penelitian adalah untuk mencari jalan keluar. Salah satu tahapan penelitian adalah memahami masalahnya. Memahami disini berarti mengetahui ada alasan terjadinya masalah dan sumber masalahnya.
Populasi dan sample adalah sumber data

Pengertian Populasi :

  • sekumpulan unsur/elemen yang menjadi obyek penelitian dan elemen populasi merupakan satuan analisis
  • sekelompok obyek, seperti manusia, gejala, nilai tes, benda atau peristiwa
  • semua individu yang dari sample itu hendak digeneralisir
  • jumlah keseluruhan unit analisis yang ciri-cirinya akan diduga

Kesimpulan: populasi adalah keseluruhan obyek :

  • penelitian, seperti manusia, benda, hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes atau peristiwa, sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitia
Jenis Populasi
jenis populasi : 
  • Berdasarkan Jumlah Populasi
  1. Populasi terbatas
  2. Populasi tidak terbatas
  • Berdasarkan Sifat Populasi
  1. Populasi homogen
  2. Populasi heterogen
  • Berdasarkan Pembedaan lain
  1. Populasi target
  2. Populasi survei
Sample 
  • Pengertian Sample:
Bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian
Sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi
Sebagian individu yang diselidiki            
                               
PENENTUAN SAMPLE
Terdapat 4 faktor yang harus dipertimbangkan :
  1. Tingkat keragaman dari populasi. Semakin homogen populasinya, makin kecil sample yang perlu diambil
  2. Tingkat presisi yang dikehendaki dalam penelitian. Makin tinggi tingkat presisi yang dikehendaki, makin besar anggota sample yang harus diambil. Semakin besar sample , maka akan semakin kecil penyimpangan terhadap nilai populasi yang didapat
  3. Rencana analisis yang dikaitkan dengan kebutuhan untuk analisis. Kadang-kadang besarnya sample masih belum mencukupi kebutuhan analisis, sehingga mungkin diperlukan  sample yang lebih besar
  4. Teknik penentuan sample yang digunakan. Penentuan ukuran  sample dipengaruhi oleh teknik penentuan  sample yang digunakan. Teknik ini juga tergantung pada biaya, tenaga dan waktu yang disediakan   
Teknik Penentuan Sample

Menurut      menentukan Sampel dengan rumus sebagai berikut :
                                                n = N__
                                                                N (d)2 + 1

Dua jenis penentuan sample :
  1. Penentuan Sample secara Acak (random sampling)
  2. Penentuan Sample secara Tak Acak (Non-random Sampling)
TEKNIK PENENTUAN SAMPLE

  • Teknik Penentuan sample secara Acak (random sampling)
  1. Penentuan  sample secara Acak sederhana
  • Cara undian
  •  Tabel angka acak
  1. Penentuan  sample secara Acak sistematis
  2. Penentuan  sample secara Acak terstratifikasi
  3. Penentuan  sample secara berkelompok
  • Teknik Penentuan  sample Tak Acak
  1. Penentuan sample secara kebetulan
  2. Penentuan  sample secara sengaja
  3. Penentuan  sample jatah
 Teknik Penentuan Sample secara Acak menghasilkan sample probabilitas.
  • Sample probabilitas adalah sample dari populasi yang anggotanya diberi peluang yang dapat dihitung untuk dipilih menjadi anggota sample. Sample merupakan bagian dari populasi, tetapi apabila penentuannya tidak benar, maka sebagian populasi tersebut tidak selalu dapat disebut sebagai sample probalilitas. Penentuan sample probabilitas dapat dilakukan apabila terdapat daftar anggota populasi yang lengkap. Dari daftar tersebut ditentukan sample dengan memberikan peluang yang telah dihitung untuk setiap anggota populasi
Cara Penentuan Sample secara acak sederhana
A. Cara undian
B. Tabel Angka Acak
  • A. Cara undian:
  1. Tiap anggota populasi disusun dalam daftar dan diberi nomor urut;
  2. Tiap nomor anggota populasi dalam daftar dituliskan pada secarik kertas kecil;
  3. Kertas tersebut digulung dan dimasukkan ke dalam kotak;
  4. Setelah dikocok, gulungan kertas diambil sesuai dengan jumlah sample yang diinginkan
  5. Gulungan kertas harus dibuat dengan cara yang sama
  6. Hal ini praktis, tetapi apabila jumlah populasi besar, tidak mungkin dilaksanakan

  • B. Tabel Angka Acak:
  1. Penggunaan angka acak ini meringankan pekerjaan dan memberikan jaminan lebih besar akan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi.
  • Contoh:
  1. Misalnya peneliti ingin menentukan sample acak sebanyak 10 dari populasi yang beranggota 1000;
  2. Secara acak ditentukan angka pertama pada baris ke tiga dan kolom ke dua dalam tabel angka acak dan angka selanjutnya berjalan kesamping mengikuti baris (bisa dari kanan ke kiri, dari atas ke bawah atau cara lain yang ditetapkan lebih dulu)  
Cara Penentuan Sample secara acak sederhana

Perlu diperhatikan :
  1. Tersedianya daftar anggota populasi
  2. Tingkat keragaman (homogeneity) tinggi
  3. Keadaan populasi tidak terlalu tersebar secara geografis.
 Penentuan sample secara acak sistematis

  • Disebut juga Systematic Random Sampling merupakan teknik penentuan sample yang unsur atau anggota pertamanya saja yang dipilih secara acak. Anggota selanjutnya dipilih secara sistematis menurut pola tertentu.
 Penentuan sample secara acak sistematis, sebagai berikut:
  • Pertama, diperiksa daftar populasi. Daftar tersebut harus dalam keadaan acak. Apabila daftar tersebut disusun berdasarkan  cara lain, daftar tersebut harus di acak kembali. Disamping itu, perlu diperhatikan apakah terdapat pengulangan pencatatan nama anggota populasi yang sama dalam daftar. Jika demikian, maka daftar tersebut harus diperbaiki.
  • Apabila daftar populasi sudah dalam keadaan acak, perlu ditetapkan selang (interval) yang akan ditentukan. Misalnya, jumlah anggota populasi N adalah 1000 dan besar sample (n) yang akan ditentukan adalah 100, maka selang sample adalah K = N/n = 1000/100 = 10
  • Setelah menentukan selang, ditetapkan nomor dimulainya proses penentuan sample. Nomor ini tidak selalu mulai dengan nomor 1, tetapi ditetapkan secara acak dan berada di antara nomor sampai dengan 1000. Jika terpilih sebagai nomor pertama adalah 2, nomor anggota sample selanjutnya adalah 12, 22, 32, 42, dan seterusnya sampai dengan nomor anggota sample terakhir.
Sample acak sistematis ini dapat digunakan dalam keadaan sebagai berikut: (Singarimbun, ed, 1983: 114-115)
  • Nama atau identifikasi dari satuan anggota populasinya terdapat dalam suatu daftar, sehingga satuan tersebut dapat diberi nomor urut;
  • Populasi mempunyai pola berurutan seperti blok-blok dalam suatu kotak, atau rumah pada suatu jalan, maka blok-blok dalam suatu kotak atau rumah tersebut dapat diberi nomor urut.
Penentuan sample secara tidak proposional

Penentuan sample secara tidak proposional
  • Dengan cara ini jumlah sample yang diperoleh tidak berimbang atau tidak sama besarnya. Jumlah anggota sample dalam setiap stratum ditentukan berdasarkan heterogenitas ciri populasi. Artinya semakin heterogen populasinya, semakin besar jumlah anggota sample yang ditentukan. Beberapa keuntungan penentuan sample acak terstratifikasi adalah:
  1. Populasi yang heterogen dapat terwakili (ini berarti sample yang diperoleh representatif) dan
  2. Peneliti dapat membandingkan atau meneliti hubungan antar stratum  
 Penentuan sample secara berkelompok

  • Teknik ini disebut sebagai cluster sampling dan digunakan apabila daftar anggota populasi tidak tersedia dan membutuhkan waktu lama, serta biaya yang tinggi untuk memperolehnya. Untuk mengatasi keadaan ini, populasi dibagi ke dalam kelompok (cluster). Masing-masing kelompok yang terbentuk mempunyai ciri yang sama dengan ciri populasi. Setelah kelompok ditetapkan, sample dapat ditentukan secara acak.
  • Contoh: seorang peneliti ingin meneliti besarnya pendapatan per bulan tiap keluarga di suatu desa. Data mengenai jumlah keluarga tersebut tidak ada. Oleh karena itu, peneliti kemudian mengelompokkan desa tersebut menjadi pedukuhan. Tiap pedukuhan yang ada diberi nomor dan dipilih secara acak untuk dijadikan sample. Seluruh keluarga dalam pedukuhan yang terpilih, akan menjadi menjadi sample.
 Teknik Penentuan Sample Tidak Acak

  • Teknik ini disebut juga sebagai non-random sampling. Dalam teknik ini, populasi tidak diberi peluang yang dapat dihitung untuk dipilih menjadi anggota sample. Anggota sample dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu dan harus representatif. Untuk itu, ciri populasi harus dikenal dengan baik. Penentuan sample tidak acak dilakukan karena tidak adanya daftar anggota populasi.
  • Misalnya ingin diketahui pendapat penonton bioskop tentang film yang baru disaksikan. Daftar penonton tidak ada dan tidak mungkin menanyakan pendapat penonton yang sama pada pertunjukkan yang berbeda. Oleh karena itu ditentukan sample secara tidak acak
 Penentuan sample secara kebetulan

  • Penentuan sample ini juga disebut sebagai accidental sampling. Anggota sample dalam cara ini ditentukan dengan sederhana, yaitu dengan memilih responden terdekat yang dijumpai pertama kali pada saat itu juga. Misalnya penelitian yang sama dengan di atas yaitu penonton terhadap film yang baru disaksikan.
Penentuan sampel secara sengaja

  • Dalam purposive sampling anggota sampel ditentukan berdasarkan pada ciri tertentu yang dianggap mempunyai hubungan erat dengan ciri populasi. Dalam hal ini, peneliti dengan sengaja menentukan anggota samplenya berdasarkan pengetahuannya tentang keadaan populasi. Contoh: Untuk mengetahui konsumen rokok kretek “X”, peneliti menentukan sejumlah pengisap rokok kretek “X” sebagai sample. 
Penentuan sample Jatah
  • Dalam penentuan sample jatah (quota sampling) ini populasi dibagi menjadi strata. Kemudian tiap stratum ditentukan jatah (quotum) samplenya yang kurang lebih seimbang.
  • Contoh: penelitian tentang pendapat pirsawan televisi terhadap suatu mata acara misalnya “Empat Mata”. Peneliti membandingkan pendapat mereka yang berpendidikan rendah dan tinggi (kedua kelompok ini menjadi strata). Misalnya diketahui pendapat mereka yang berpendidikan rendah adalah = 80 juta. Sample yang ditetapkan adalah 200 orang, maka sample dalam stratum pirsawan berpendidikan tinggi ditetapkan 50 orang dan yang rendah 150 orang. Akhirnya anggota sample ditentukan dengan kebetulan tanpa daftar nama.

HIPOTESIS PENELITIAN

DEFINISI HIPOTESA


  • Trealease (1960): suatu keterangan sementara dari suatu fakta yang dapat diamati
  • Good dan Scates: sebuah taksiran atau referensi yang dirumuskan dan diterima untuk sementara, yang dapat menerangkan fakta-fakta atau kondisi-kondisi yang diamati dan digunakan sebagai petunjuk untuk langkah penelitian selanjutnya.
  • Kerlinger (1973): pernyataan yang bersifat dugaan/terkaan dari hubungan antara dua atau lebih variabel.  


KEGUNAAN, CIRI dan JENIS 
Kegunaan Hipotesa

  • Memberikan batasan serta memperkecil jangkauan dan kerja penelitian
  • Mempersiapkan peneliti pada kondisi fakta dan hubungan antarfakta, yang kadang-kadang hilang dari perhatian peneliti
  • Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang bercerai-berai tanpa koordinasi ke dalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh
  • Sebagai panduan dalam pengujian dan penyesuaian dengan fakta dan antarfakta



Ciri Hipotesa
Ciri Hipotesa:
  1. Hipotesa harus menyatakan hubungan
  2. Hipotesa harus sesuai dengan fakta
  3. Hipotesa harus berhubungan dengan ilmu, serta sesuai dan tumbuh dengan ilmu pengetahuan
  4. Hipotesa harus dapat diuji
  5. Hipotesa harus sederhana
  6. Hipotesa harus bisa menerangkan fakta

Jenis Hipotesa

  1. Hipotesa tentang perbedaan vs hubungan
  2. Hipotesa kerja vs hipotesa nul
  3. Hipotesa common sense dan ideal


Dasar Hipotesis

  • Perumusan hipotesis didasarkan pada rumusan masalah dan tujuan penelitian
  • Asal: bahasa Yunani: Hypo – kurang dari Thesis : pendapat atau teori

Jadi hipotesis:

  • suatu kesimpulan yang masih diuji kebenarannya
  • Jawaban masalah yang bersifat sementara, yang mungkin benar atau salah


Definisi Hipotesis
       

  1. Hipotesis (Manasse Malo, 1985: 56):


  • Kesimpulan pertama atau proposisi tentatif tentang hubungan antara dua peubah (variable) atau lebih
  • Proposisi yang dinyatakan dalam bentuk yang dapat diuji dan meramalkan suatu hubungan tertentu antara dua peubah (variable)‏

        Tidak semua penelitian memerlukan hipotesis

Penyusunan Hipotesis

Harus diperhatikan:

  1. Menggambarkan keadaan atau hubungan logis antara dua peubah (variable)‏
  2. Pernyataan yang dapat diuji. Peubah (variable) dapat diukur dan dibandingkan
  3. Pernyataan sederhana dan terbatas tetapi cukup jelas serta mudah dimengerti oleh pihak lain
  4. Memberi petunjuk dilakukannya pengamatan dan pengukuran peubah (variable) yang dicantumkan dalam penelitian

Merupakan landasan kerja dalam kegiatan penelitian, kecuali penelitian deskriftif
   
Jenis Hipotesis

  • Hipotesis Alternatif atau kerja atau asli (Ha)‏

Menyatakan ada hubungan antara dua peubah (variable) atau lebih, atau menyatakan adanya perbedaan dalam hal tertentu pada kelompok berbeda

  • Hipotesis Nol atau nilai (Ho)‏

Merupakan ingkaran/berlawanan dari hipotesis alternatif
Hipotesis nol diuji dengan statistik, hipotesis alternatif tidak. Jika dalam pengujian hipotesis alternatif digunakan perhitungan statistik , maka Ho harus dirumuskan lebih dulu. 
Contoh: rumusan Hipotesis nol (Ho)  dan Alternatif (Ha)‏

  • Ho: tidak ada hubungan antara kelebihan produksi dengan perencanaan produksi PT “X” pada tahun 1985
  • Ha: ada hubungan antara kelebihan produksi dengan perencanaan produksi PT “X” pada tahun 1985
  • Ho: Indeks prestasi (IP) mahasiswa pria tidak lebih        tinggi dari          pada IP mahasiswa wanita
  • Ha: Indeks prestasi (IP) mahasiswa pria lebih tinggi dari pada IP mahasiswa wanita
  • Ho: tidak ada perbedaan hasil ikan tambak di desa “Y” antara  peternakl ikan tambak yang mengikuti  penyuluhan cara pembuatan tambak dengan yang tidak mengikuti
  • Ha: Ada perubahan hasil ikan tambak di desa “Y” antara  peternak ikan tambak yang mengikuti penyuluhan cara       pembuatan tambak dengan yang tidak mengikuti