POPULASI DAN SAMPEL (SAMPLE)Salah satu tujuan penelitian adalah untuk mencari jalan keluar. Salah satu tahapan penelitian adalah memahami masalahnya. Memahami disini berarti mengetahui ada alasan terjadinya masalah dan sumber masalahnya.Populasi dan sample adalah sumber dataPengertian Populasi :
- sekumpulan unsur/elemen yang menjadi obyek penelitian dan elemen populasi merupakan satuan analisis
- sekelompok obyek, seperti manusia, gejala, nilai tes, benda atau peristiwa
- semua individu yang dari sample itu hendak digeneralisir
- jumlah keseluruhan unit analisis yang ciri-cirinya akan diduga
Kesimpulan: populasi adalah keseluruhan obyek :
- penelitian, seperti manusia, benda, hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes atau peristiwa, sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitia
Jenis Populasi
jenis populasi :
- Berdasarkan Jumlah Populasi
- Populasi terbatas
- Populasi tidak terbatas
- Berdasarkan Sifat Populasi
- Populasi homogen
- Populasi heterogen
- Berdasarkan Pembedaan lain
- Populasi target
- Populasi survei
Sample
Bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian
Sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi
Sebagian individu yang diselidiki
PENENTUAN SAMPLE
Terdapat 4 faktor yang harus dipertimbangkan :
- Tingkat keragaman dari populasi. Semakin homogen populasinya, makin kecil sample yang perlu diambil
- Tingkat presisi yang dikehendaki dalam penelitian. Makin tinggi tingkat presisi yang dikehendaki, makin besar anggota sample yang harus diambil. Semakin besar sample , maka akan semakin kecil penyimpangan terhadap nilai populasi yang didapat
- Rencana analisis yang dikaitkan dengan kebutuhan untuk analisis. Kadang-kadang besarnya sample masih belum mencukupi kebutuhan analisis, sehingga mungkin diperlukan sample yang lebih besar
- Teknik penentuan sample yang digunakan. Penentuan ukuran sample dipengaruhi oleh teknik penentuan sample yang digunakan. Teknik ini juga tergantung pada biaya, tenaga dan waktu yang disediakan
Teknik Penentuan Sample
Menurut menentukan Sampel dengan rumus sebagai berikut :
n = N__
N (d)2 + 1
Dua jenis penentuan sample :
- Penentuan Sample secara Acak (random sampling)
- Penentuan Sample secara Tak Acak (Non-random Sampling)
TEKNIK PENENTUAN SAMPLE
- Teknik Penentuan sample secara Acak (random sampling)
- Penentuan sample secara Acak sederhana
- Cara undian
- Tabel angka acak
- Penentuan sample secara Acak sistematis
- Penentuan sample secara Acak terstratifikasi
- Penentuan sample secara berkelompok
- Teknik Penentuan sample Tak Acak
- Penentuan sample secara kebetulan
- Penentuan sample secara sengaja
- Penentuan sample jatah
Teknik Penentuan Sample secara Acak menghasilkan sample probabilitas.
- Sample probabilitas adalah sample dari populasi yang anggotanya diberi peluang yang dapat dihitung untuk dipilih menjadi anggota sample. Sample merupakan bagian dari populasi, tetapi apabila penentuannya tidak benar, maka sebagian populasi tersebut tidak selalu dapat disebut sebagai sample probalilitas. Penentuan sample probabilitas dapat dilakukan apabila terdapat daftar anggota populasi yang lengkap. Dari daftar tersebut ditentukan sample dengan memberikan peluang yang telah dihitung untuk setiap anggota populasi
Cara Penentuan Sample secara acak sederhana
A. Cara undian
B. Tabel Angka Acak
- Tiap anggota populasi disusun dalam daftar dan diberi nomor urut;
- Tiap nomor anggota populasi dalam daftar dituliskan pada secarik kertas kecil;
- Kertas tersebut digulung dan dimasukkan ke dalam kotak;
- Setelah dikocok, gulungan kertas diambil sesuai dengan jumlah sample yang diinginkan
- Gulungan kertas harus dibuat dengan cara yang sama
- Hal ini praktis, tetapi apabila jumlah populasi besar, tidak mungkin dilaksanakan
- Penggunaan angka acak ini meringankan pekerjaan dan memberikan jaminan lebih besar akan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi.
- Misalnya peneliti ingin menentukan sample acak sebanyak 10 dari populasi yang beranggota 1000;
- Secara acak ditentukan angka pertama pada baris ke tiga dan kolom ke dua dalam tabel angka acak dan angka selanjutnya berjalan kesamping mengikuti baris (bisa dari kanan ke kiri, dari atas ke bawah atau cara lain yang ditetapkan lebih dulu)
Cara Penentuan Sample secara acak sederhana
Perlu diperhatikan :
- Tersedianya daftar anggota populasi
- Tingkat keragaman (homogeneity) tinggi
- Keadaan populasi tidak terlalu tersebar secara geografis.
Penentuan sample secara acak sistematis
- Disebut juga Systematic Random Sampling merupakan teknik penentuan sample yang unsur atau anggota pertamanya saja yang dipilih secara acak. Anggota selanjutnya dipilih secara sistematis menurut pola tertentu.
Penentuan sample secara acak sistematis, sebagai berikut:
- Pertama, diperiksa daftar populasi. Daftar tersebut harus dalam keadaan acak. Apabila daftar tersebut disusun berdasarkan cara lain, daftar tersebut harus di acak kembali. Disamping itu, perlu diperhatikan apakah terdapat pengulangan pencatatan nama anggota populasi yang sama dalam daftar. Jika demikian, maka daftar tersebut harus diperbaiki.
- Apabila daftar populasi sudah dalam keadaan acak, perlu ditetapkan selang (interval) yang akan ditentukan. Misalnya, jumlah anggota populasi N adalah 1000 dan besar sample (n) yang akan ditentukan adalah 100, maka selang sample adalah K = N/n = 1000/100 = 10
- Setelah menentukan selang, ditetapkan nomor dimulainya proses penentuan sample. Nomor ini tidak selalu mulai dengan nomor 1, tetapi ditetapkan secara acak dan berada di antara nomor sampai dengan 1000. Jika terpilih sebagai nomor pertama adalah 2, nomor anggota sample selanjutnya adalah 12, 22, 32, 42, dan seterusnya sampai dengan nomor anggota sample terakhir.
Sample acak sistematis ini dapat digunakan dalam keadaan sebagai berikut: (Singarimbun, ed, 1983: 114-115)
- Nama atau identifikasi dari satuan anggota populasinya terdapat dalam suatu daftar, sehingga satuan tersebut dapat diberi nomor urut;
- Populasi mempunyai pola berurutan seperti blok-blok dalam suatu kotak, atau rumah pada suatu jalan, maka blok-blok dalam suatu kotak atau rumah tersebut dapat diberi nomor urut.
Penentuan sample secara tidak proposional
Penentuan sample secara tidak proposional
- Dengan cara ini jumlah sample yang diperoleh tidak berimbang atau tidak sama besarnya. Jumlah anggota sample dalam setiap stratum ditentukan berdasarkan heterogenitas ciri populasi. Artinya semakin heterogen populasinya, semakin besar jumlah anggota sample yang ditentukan. Beberapa keuntungan penentuan sample acak terstratifikasi adalah:
- Populasi yang heterogen dapat terwakili (ini berarti sample yang diperoleh representatif) dan
- Peneliti dapat membandingkan atau meneliti hubungan antar stratum
Penentuan sample secara berkelompok
- Teknik ini disebut sebagai cluster sampling dan digunakan apabila daftar anggota populasi tidak tersedia dan membutuhkan waktu lama, serta biaya yang tinggi untuk memperolehnya. Untuk mengatasi keadaan ini, populasi dibagi ke dalam kelompok (cluster). Masing-masing kelompok yang terbentuk mempunyai ciri yang sama dengan ciri populasi. Setelah kelompok ditetapkan, sample dapat ditentukan secara acak.
- Contoh: seorang peneliti ingin meneliti besarnya pendapatan per bulan tiap keluarga di suatu desa. Data mengenai jumlah keluarga tersebut tidak ada. Oleh karena itu, peneliti kemudian mengelompokkan desa tersebut menjadi pedukuhan. Tiap pedukuhan yang ada diberi nomor dan dipilih secara acak untuk dijadikan sample. Seluruh keluarga dalam pedukuhan yang terpilih, akan menjadi menjadi sample.
Teknik Penentuan Sample Tidak Acak
- Teknik ini disebut juga sebagai non-random sampling. Dalam teknik ini, populasi tidak diberi peluang yang dapat dihitung untuk dipilih menjadi anggota sample. Anggota sample dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu dan harus representatif. Untuk itu, ciri populasi harus dikenal dengan baik. Penentuan sample tidak acak dilakukan karena tidak adanya daftar anggota populasi.
- Misalnya ingin diketahui pendapat penonton bioskop tentang film yang baru disaksikan. Daftar penonton tidak ada dan tidak mungkin menanyakan pendapat penonton yang sama pada pertunjukkan yang berbeda. Oleh karena itu ditentukan sample secara tidak acak
Penentuan sample secara kebetulan
- Penentuan sample ini juga disebut sebagai accidental sampling. Anggota sample dalam cara ini ditentukan dengan sederhana, yaitu dengan memilih responden terdekat yang dijumpai pertama kali pada saat itu juga. Misalnya penelitian yang sama dengan di atas yaitu penonton terhadap film yang baru disaksikan.
Penentuan sampel secara sengaja
- Dalam purposive sampling anggota sampel ditentukan berdasarkan pada ciri tertentu yang dianggap mempunyai hubungan erat dengan ciri populasi. Dalam hal ini, peneliti dengan sengaja menentukan anggota samplenya berdasarkan pengetahuannya tentang keadaan populasi. Contoh: Untuk mengetahui konsumen rokok kretek “X”, peneliti menentukan sejumlah pengisap rokok kretek “X” sebagai sample.
Penentuan sample Jatah
- Dalam penentuan sample jatah (quota sampling) ini populasi dibagi menjadi strata. Kemudian tiap stratum ditentukan jatah (quotum) samplenya yang kurang lebih seimbang.
- Contoh: penelitian tentang pendapat pirsawan televisi terhadap suatu mata acara misalnya “Empat Mata”. Peneliti membandingkan pendapat mereka yang berpendidikan rendah dan tinggi (kedua kelompok ini menjadi strata). Misalnya diketahui pendapat mereka yang berpendidikan rendah adalah = 80 juta. Sample yang ditetapkan adalah 200 orang, maka sample dalam stratum pirsawan berpendidikan tinggi ditetapkan 50 orang dan yang rendah 150 orang. Akhirnya anggota sample ditentukan dengan kebetulan tanpa daftar nama.